Rabu, 07 Desember 2011

[Sinopsis] Sungkyunkwan Scandal Lesson 20

.
Review. Yoon Hee menemukan petunjuk keberadaan Geum Dong Ji Sa lalu ia berlari ke pintu gerbang Sungkyunkwan.
Yoon Hee mulai menggali dan ia menemukan peti dan membukanya. Di dalam peti itu ia menemukan beberapa amplop. Yoon Hee melihat isi amplop dan berujar “Geum Dong Ji Sa, aku menemukannya ayah”.
Sementara itu In So geram mengetahui kalau Kim Yoon Shik adalah seorang gadis.
Raja membaca berita dan bertanya kepada menteri kehakiman kalau semalam Hong Byuk Seo semalam muncul jadi Lee Sun Joon bukanlah Hong Byuk Seo. Menteri Lee melihat kearah Menteri Moon. Menteri Moon menghela nafas dan mengiyakan pertanyaan Raja kalau itu semua benar. Menteri Lee bernafas lega karena anaknya terbukti tidak bersalah. Raja melihat Menteri perang. Raja menyarankan agar Menteri Perang segera meminta maaf secara terbuka seperti yang diminta oleh para pelajar. Menteri Ha terdesak “tapi Yang Mulia itu sedikit….”
Raja memotong pembicaraan “ini akibat dari penyelidikan yang tidak adil dan menangkap pelajar Sungkyunkwan….”
Raja menatap Menteri Ha dan menegaskan kembali kalau di Sungkyunkwan, lembaga untuk kebenaran, Menteri Ha sudah melanggar tradisi tentang tentara kerajaan yang tidak diizinkan masuk. Menteri Ha tertunduk mendengarnya.
Raja melanjutkan jika pelajar Sungkyunkwan yang penuh gairah keluar membuat kesepakan besar di depan istana, maka hari demi hari setiap orang di negeri itu akan mendengar berita itu. Raja mengatakan sekarang gilirannya untuk memberi tanggapan atas protes pelajar.
Di luar istana, kasim mengumumkan kalau Yang Mulia akan memberikan jawaban atas keberatan pelajar. Pelajar yang berlutut di depan istana senang mendengarnya. Kasim menyuruh pemimpin demonstrasi itu untuk keluar. Jae Shin dan Yong Ha saling berpandangan karena ia melihat tempat Yoon Hee kosong. Kasim memanggil lagi “mana kepala Mahasiswa yang memimpin demonstrasi ini?” Para demonstran mulai kasak kusuk karena Yoon Hee tak kunjung datang. Jae Shin dan Yong Ha mulai cemas. Kasim “apakah tidak ada pemimpin dari demonstran ini?”
“Aku di sini” semua menoleh ke belakang. Yoon Hee berdiri sambil memegang peti. Yoon Hee berjalan maju dan berhenti sesaat di sebelah Jae Shin sambil tersenyum “ aku menemukannya, senior”. Jae Shin dan Yong Ha bingung. Yoon Hee menegaskan lagi “ aku menemukannya”. Yong Ha tersenyum, Jae Shin menoleh ke Yong Ha dan ikut tersenyum senang.
Yoon Hee kembali berjalan menuju kasim dan berlutut. “pemimpin demonstrasi ini adalah pelajar Sungkyunkwan Kim Yoon Shik. Aku siap menerima tanggapan Yang Mulia”. Yoon Hee menoleh kebelakang ke arah teman-temannya. Ia juga menoleh ke arah Jae Shin dan Yong Ha yang memberi dukungan dengan mengangguk. Yoon Hee tersenyum melihatnya dan menganggukkan kepalanya.
Yoon Hee menemui Raja. Raja “ sebagaimana yang diminta oleh pelajar Sungkyunkwan, Lee Sun Joon akan dibebaskan dan dilepaskan. Aku juga akan memberitakan secara terbuka permintaan maaf Menteri Perang. Itulah tanggapan saya”. Yoon Hee tersenyum senang. Prof. Jung dan perdana menteri juga ikut senang. Lalu ada kasim masuk yang membawakan hadiah (kayaknya minuman). Raja mengatakan kalau sekarang ia sudah mendengarkan pendapat Yoon Hee berarti Raja harus memberikan hadiah kepada Yoon Hee yakni minuman. Prof. Jung “saat keputusan atas keberatan telah berakhir maka sudah menjadi tradisi Negara ini untuk menyajikan minuman kepada pelajar Sungkyunkwan. Yoon Hee mengangguk lalu ia menundukkan kepalanya di depan Raja (kayaknya artinya terima kasih deh).
Yoon Hee “ Yang Mulia saya juga mempunyai hadiah untuk Anda. Aku sudah memecahkan perintah rahasia”. Raja kaget mendengarnya begitu juga Prof. Jung dan Perdana menteri.
Yoon Hee “dimana pembelajaran itu ditegakkan, tempat di mana suatu bangsa dimulai, pintu yang terbuka ke tempat terendah, Banchon….. Geum Deung Ji Sa ada di sana”.
Raja membuka peti dan mengeluarkan amplop dan mengeluarkan surat yang ada di dalamnya. Raja “dengan ini, impian ayahmu dan juga mimpi lamaku sekarang akan menjadi kenyataan. Terima kasih Kim Yoon Shik. Aku janji. Sehingga usahamu tidak akan sia-sia, aku akan memberikan semuanya. Sekarang saatnya bagimu untuk bermimpi impian baru di Joseon baru”. Raja tersenyum senang, Yoon Hee berkaca-kaca terharu. Ia melihat Prof. Jung yang mengangguk kepala padanya.(Yoon Hee punya harapan bisa belajar walaupun ia wanita)
Sun Joon keluar dari rumah tahanan. Teman-temannya yang menunggu di luar bersorak. “hey itu Lee Sun Joon… Lee Sun Joon.” semua teman-temannya menyambut Lee Sun Joon dengan bersorak memanggil namanya “Lee Sun Joon… Lee Sun Joon”. Go Bong dan Kang Mo juga ikut senang melihat Sun Joon keluar dari penjara. Won Tak dan Hae Won juga ikut bersukacita melihat Sun Joon. Won Tak meminta Hae Won mengaku kalau ia tidak menyukai Sun Joon. Hae Won menjawab Sun Joon anak malang kalau tidak ada Sun Joon siapa lagi yang akan menjadi si mulut buruk. Eh tiba-tiba Sun Joon sudah di depan mereka. Hae Won ketakutan Sun Joon marah karena ia sudah memegang bahu Hae Won.
Ternyata Sun Joon tersenyum dan bilang kalau selanjutnya Hae Won saja yang melakukan hal itu karena ia bosan bersikap seperti itu. Sun Joon lalu pergi menuju Jae Shin dkk. Trio Sungkyunkwan heran atas perubahan sikap Sun Joon. Ahn Do Hyun malah komentar “memang seseorang perlu mengalami beberapa kesulitan”.
Sun Joon mendekati Jae Shin dan Yong Ha. Yong Ha tersenyum senang melihat Sun Joon. Jae Shin masih gengsi “jangan kau pamer tinggi dan kuat seperti itu lagi, atau lainnya karena aku tidak akan mau melihatmu lagi”. Yong Ha tersenyum jail menyenggol bahu Jae Shin dan bilang “hey Geol Oh. Jadi apakah ini berarti kau akan menghabiskan sisa hidupmu melihat Lee Sun Joon? sebuah pengakuan cinta dan dihadapanku saat itu”. Sun Joon tersenyum, Jae Shin melihat dingin ke Yong Ha. Jae Shin melihat Sun Joon “ kau sudah melalui banyak (masalah)”
Sun Joon tersenyum “ terima kasih banyak senior. Aku mendengar semua orang bekerja keras demi aku”. Sun Joon melirik mencari-cari seseorang. Yong Ha tersenyum tipis “salah seorang yang telah melalui banyak masalah sedang berada di tempat lain. Orang yang kau cari dengan matamu berulang-ulang. Pemimpin demonstrasi ini adalah Daemul” Yong Ha memperagakan mata Sun Joon yang melirik kesana kesini mencari Yoon Hee.
Sun Joon “Kim Yoon Shik… mana dia sekarang?”
Ternyata Yoon Hee sedang menemui ayahnya Sun Joon. Menteri Lee “ini adalah sesuatu yang patut disyukuri. Meskipun dia teman sekamarmu, sebagai ayahnya tidak bisa menolong seseorang yang adalah anakku. Aku bersyukur”. Yoon Hee “ seperti yang aku tahu, tindakan menyelamatkan teman bukanlah hal yang patut dipuji”. Menteri Lee tersenyum “sebuah semangat yang kuat, kau mendapatkannya dari ayahmu”. Yoon Hee terkejut. Menteri Lee tersenyum sinis “ aku tidak menyukai ayahmu sejak awal, ia terlalu idealis dan romantik…. Ia akan memberikan bantuan kepada Raja. Aku siap melakukan apa saja untuk mengubah ayahmu”. Yoon Hee tercengang dan menteri Lee tersenyum.
Menteri Lee melanjutkan “ aku ingin melihatnya menyerah pada fakta bahwa kenyataan tidak sesempurna cita-citanya. Namun, aku tidak pernah menyangka akan mengambil hidupnya dengan cara itu. Dengan demikian kebencianmu kepadaku pasti mendalam”.
Yoon Hee berusaha tersenyum “ bukan kebencian namun kewaspadaan, Tuan”.
Menteri Lee “kewaspadaan katamu?”.
Yoon Hee “ ketika kau jatuh sekali, kau akan kembali jatuh kedua kalinya untuk menyembunyikan yang pertama. Sebelum menyadarinya, kau akan berdiri bingung di antara jejak kaki berkelokmu, bahkan melupakan arah tujuan pertama kali kau mengambilnya.
Menteri Lee tersenyum mendengarnya “aku melihat kenapa anakku menganggapmu sebagai teman yang berharga”. Yoon Hee lalu meminum minumannya.
Menteri Lee melihat cincin yang dipakai Yoon Hee. Menteri Lee ikut meminum minumannya.
Lee Sun Joon gelisah menunggu kedatangan Yoon Hee. Lalu ia tersenyum saat melihat Yoon Hee berjalan mendekat. Sun Joon menghampiri Yoon Hee dengan ekspresi marah (pura-pura tuh kayaknya hehe…^_^). Yoon Hee tersenyum melihat Sun Joon.
Sun Joon “tidakkah kau tahu aku dibebaskan? Apa yang sebenarnya kaulakukan selama ini dan di mana?” Yoon Hee bingung melihat Sun Joon marah.
Sun Joon “apakah kau berpikir sudah berapa lama aku menunggumu?”
Yoon Hee tersenyum mendengarnya dan pura-pura cuek menjawab “tetapi kita sudah bertemu kemarin.”
Yoon Hee berjalan meninggalkan Sun Joon dengan tersenyum lebar. Sun Joon berbalik menatap punggung Yoon hee “tapi…”. Yoon Hee berhenti.
Sun Joon “apakah kita dalam hubungan itu? Bahwa jika kita bertemu kemarin maka kita tidak perlu bertemu lagi hari ini?”
Yoon Hee “ lalu apa hubungan kita ini?” Sun Joon terkejut “ Kim Yoon Shik”. Yoon Hee menoleh sambil tersenyum “sesuatu seperti ini?”. Yoon Hee menunjukkan cincin di jarinya dan menyodorkan tangannya ke hadapan Sun Joon. Sun Joon melihat Yoon Hee tersenyum ceria dan ia mau memegang tangan Yoon Hee.
Yong Ha tiba-tiba membuka pintu kamarnya mengagetkan Yoon Hee dan Sun Joon. Yong Ha tersenyum jail dan bertanya “kenapa kau tidak datang. Apakah kalian membangun tembok besar di luar sana?” (lucu liat ekspresi Yong Ha ngedipin matanya ^_*… wkwk… mianhe ari yah ni anak ganggu mulu)
F4 Joseon merayakan keberhasilan Yoon Hee dan kebebasan Sun Joon dengan minum-minum. Keempatnya bersulang, Yong Ha terus menyuruh Sun Joon minum. Yong Ha “bahkan jika kau menjadi anjing kecil piaraan Menteri, aku akan dengan mudah pergi menemuimu hari ini”. Keempatnya kembali bersulang. Yong Ha menuangkan soju ke cawan Yoon Hee. Yoon Hee meminumnya sampai habis dan menyodorkannya kepada Yong Ha.
Yong Ha “kau telah melalui banyak. Aku tidak pernah membayangkan kau akan mencapai begitu banyak. Kau memimpin banding dan kau juga menemukan Geum Deung Ji Sa. Kau benar-benar Daemul”. Yoon Hee tersenyum senang mendengar pujian Yong Ha. Yong Ha menopang dagunya dan menatap Yoon Hee “tidak peduli berapa banyak aku melihatmu, aku tidak pernah bosan. Kim Yoon Shik kau yang pertama”. (=Yoon Hee adalah gadis pertama yang tidak membosankannya….ckckck, liat tampangnya Sun Joon, cembokur abis, wkwkwkwk--ai) Yoon Hee seneng-seneng aja mendengarnya. Sun Joon melihat Yong Ha memandang Yoon Hee langsung berdehem. (wkwk… cemburu tuh Sun Joon). Yong Ha melihat Sun Joon yang cemburu sambil senyum jail.
Yoon Hee “tentang Geum Deung Ji Sa?” Yong Ha menganggukkan kepalanya. Yoon Hee melanjutkan “Yang Mulia mengatakan sekarang saatnya kita bermimpi impian baru di Joseon baru”.
Jae Shin bertanya “ jadi… apa mimpimu?” Yoon Hee tersenyum “aku akan mulai berpikir tentang hal itu mulai sekarang”.
Yong Ha “oh apa yang harus dilakukan. Membosankan sepertinya. Aku tidak lagi mempunyai mimpi. Aku Gu Yong Ha. Dan meskipun tahu persis siapa aku, aku punya kalian yang tidak lari dariku. Itu semua yang kubutuhkan”. Sun Joon dan Yoon Hee tersenyum mendengarnya. Mereka pun melanjutkan minum-minumnya sampai larut malam.
Yong Ha udah mulai mabuk, Yoon Hee juga. Yang masih terjaga cuma Sun Joon dan Jae Shin. Sun Joon mengambil gelas Yoon Hee karena Yoon Hee sudah kelihatan mabuk. Sun Joon melihat Yoon Hee dan bilang “saat ini sudah larut malam”.
Yong Ha “ benarkah? Kalau begitu akan menghabiskan malamku di sini. Aku terlalu mabuk untuk bergerak”. Yong Ha merebahkan badannya ke lantai. (ckck…) Jae Shin melihat Yoon Hee “ oy.. kau harus pergi tidur di kamar Yong Ha. Di sini terlalu ramai”. Sun Joon tersenyum senang mendengarnya sambil melihat ke arah Jae Shin.
Sun Joon “ kau seratus persen benar senior Geol Oh”. Si Yong Ha ikut tersenyum mendengarnya (curiga ni anak cuma pura-pura aja). Sun Joon melihat Yoon Hee dan memberi isyarat mata agar Yoon Hee pergi tapi Yoon Hee tidak juga beranjak pergi. Sun Joon “ apa yang kau lakukan, tidak mau?” Yoon Hee menjawab “ kamarku di sini, jadi kenapa harus aku yang pergi meninggalkan ruanganku dan pergi ke ruangan lain?” Yoon Hee langsung merebahkan dirinya ke lantai untuk tidur. Sun Joon bingung melihatnya. Yoon Hee kayaknya lupa kalau ia cewek ckck…. Yoon Hee tersenyum gembira “terasa besar, mari kita Jalgeum Quartet tidur bersama di sini seperti ini. Sun Joon melihat Yoon Hee dengan bingung, Yong Ha tersenyum dan ikut melirik ke arah mereka. Yoon Hee pun memejamkan matanya tertidur. Jae Shin hanya diam melihat Sun Joon.
Akhirnya mereka berempat tidur di kamar itu. Ckck… tidurnya Yong Ha kacau banget ia berguling-guling jalan-jalan. Untung saja di tengah ada meja dan Sun Joon dan Jae Shin tertidur duduk di atas meja. Yoon Hee juga sama tidurnya kacau, kejadiannya lucunya tangannya Sun Joon menimpa tangan Jae Shin. Wkwkwk… Sun Joon dan Jae Shin tidur sambil pegangan tangan haha…

Malam itu di rumah keluarga In Soo, mentri Ha memarahi In soo yang menurutnya tidak becus menangani seorang anak kecil, bahkan membuat ayahnya terlihat buruk.
“Dia anak yang sangat berbahaya…. Kim Yoon Shik itu adalah seorang gadis.” In Soo memberikan bantahan Yoon Hee adalah anak kecil pemalu biasa.
“Apa?” mentri Ha terkejut
“Sebagai seorang gadis, ia menentang hukum bangsa dan sekarang di Sungkyunkwan.”
Pagi menjelang, Mentri Ha sudah rapat dengan menteri Lee, “Raja akan mengadakan sidang dewan dan menyatakan pemindahan ibukota ke Hwaseong.” kata menteri Lee
“Raja pasti sudah menemukan Geum Deung Ji Sa, tapi di tanganku aku punya pedang yang lebih tajam, jadi apa yang ditakuti?" jawab mentri Ha, ia melanjutkan saat mentri Ha menatapnya dengan pandangan bertanya, "Kim Yoon Shik, orang yang diberikan perintah untuk menemukan Geum Deung Ji Sa, adalah seorang gadis. Seorang gadis!” terang Menteri Ha puas, Mentri Lee melongo mendengarnya.
Pagi di Sungkyunkwan, Sun Joon bersikap dingin dan jutek pada Yoon Hee, hingga Yoon Hee harus mengejarnya meminta penjelasan. Melihat Sun Joon tetap berjalan tak bicara, Yoon Hee menghalangi jalannya, “Bagaimana bisa seorang pria sangat picik? Seperti kakek tua!” tapi ia kaget sendiri melihat tatapan tajam Sun Joon dan ingin meralatnya.
Sun Joon akhirnya mau bicara, “Mencemaskan kekasihku yang tidak berpikir panjang tidur diantara laki-laki lain, aku tidak bisa memejamkan mata untuk tidur sepanjang malam. Bagaimana aku harus mengatakannya padamu?....Seperti kakek tua! Menjadi picik.”
Yoon Hee menahan tawa, Sun Joon tambah kesal dan meneruskan berjalan. Yoon Hee kembali mengikutinya, “Jadi jika aku tidur sebelahmu seperti yang kau inginkan, kau bisa tenang?”
Sun Joon berhenti dan tersenyum, lalu melirik Yoon Hee dengan tampang serius, “Yah ... seperti yang kau inginkan”
“Jika aku tidur di sebelahmu, kau akan lebih banyak tidak tidur. apakah tidak masalah?” Yoon Hee tersenyum, ia ingin menggoda Sun Joon, tapi saat menyadari kata-katanya malah malu sendiri dan pergi. Sun Joon shock, Yoon Hee bisa dan berani ngomong gitu, wkwkwk, ia buru-buru mengejar Yoon Hee.
Yoon Hee masuk ke perpustakaan terus memegangi mulutnya yang sudah salah ucap, wkwkwk lucu liat tampang malu-malu takutnya Yoon Hee.
Sun Joon mengikuti Yoon Hee ke perpus, Sun Joon bersidekap (melipat tangannya) menanyakan kemungkinan Yoon Hee adalah orang buruk spesialisasi penyalin novel cabul. (jaman itu belum ada alat cetak, jadi biasanya buku di salin/di tulis ulang). Yoon Hee menyanggahnya dengan cepat dan hanya mengakui melakukannya 3 kali.
“sebanyak 3 kali?” Sun Joon kaget wkwkwk, gak cuma satu, tapi 3!! dan penulis biasanya lebih ngelotok dari yang baca, wkwkwk.
Yoon Hee mengakui bayarannya lebih banyak daripada menyalin buku biasa. Sun Joon menghela nafas. ia mengakui tidak bisa membayangkan di mana dan bagaimana kehidupan Yoon Hee sebelum masuk Sungkyunkwan, maka ia memutuskan untuk mengunjungi rumah Yoon Hee dan melihatnya sendiri saat liburan berikutnya.
Yoon Hee kaget, “Rumahku, katamu? Apa artinya untukmu untuk mengunjungi rumahku?” Tanya Yoon Hee bingung
“Seorang pria dewasa mengunjungi rumah kekasihnya. Apakah menanyaiku karena kau tidak tahu?”
“Benarkah?....Benarkah?” Yoon Hee sampai nanya 2x.
“Ini tidak akan mudah, jadi aku harus mempersiapkan diri sepenuhnya…..aku siap” Sun Joon tersenyum meyakinkan Yoon Hee.
Menteri Lee bertemu dengan Raja Jeong Jo, Raja yang akan meminum tehnya meletakkan kembali gelasnya dan tetap memegang gelas itu di meja saat menteri Lee memohon agar Geum Deung Ji Sa di kuburkan. Ia mendengarkan perkataan menteri Lee dalam diam dan baru merespon saat menteri Lee mengatakan Raja sudah menyakiti seorang ayah dan kini mungkin juga akan menyakiti anaknya, “Apa maksudmu, Menteri Negara?”
“kerinduan Anda untuk reformasi telah mengorbankan Profesor Sungkyunkwan Kim Seung Hun. Dan sekarang ini bahkan menempatkan putrinya dalam bahaya.”
Raja sedikit memikirkannya namun tetap tidak mengerti, “Apa yang kau maksud dengan putri Kim Seung Hun?”
“pelajar Sungkyunkwan Kim Yoon Shik. Anak itu ... adalah seorang gadis” terang menteri Lee.
Raja benar-benar kaget, kali ini ia melepaskan gelas tehnya.
Menteri Lee juga mengingatkan bahwa Raja berdosa karena melanggar di the Three Bonds and Five Relationships (Raja, sengaja atau tidak, ia melanggar ajaran Konfusianisme karena menggunakan seorang gadis dalam pencarian geum deung ji sa . Selain itu, hal ini akan merusak kredibilitas Geum Deung Ji Sa juga).
Yong Ha pake ungu euy!! ia menemui Hyo Eun yang sudah menunggunya di dekat sebuah tikungan jalan. Yong Ha dengan wajah ceria menggoda Hyo Eun, “Kenapa? kau masih belum menyerah pada Lee Sun Joon? Menyuruh orang untuk datang dan pergi.”
Hyo Eun kesal karena Yong Ha terus mencapnya sebagai cewek yang ngejar-ngejar Sun Joon, “Aku datang untuk membantu. Jadi perlakukan aku dengan sopan!”
Yong Ha langsung merubah sikapnya, ia memasang wajah perhatian pada Yoon Hee dan mulai medengarkan.
“kakakku sudah tahu.” Hyo Eun menatap Yong Ha yang diam tanpa reaksi, “Jangan bilang kalian semua tidak menyadari itu!”
“Yeah, yeah, yeah. Jadi, ini tentang apa, Nona?” Tanya Yong Ha bingung ….wkwkwk, Hyo Eun nih belum juga ngomong apa-apa,
“Pelajar Kim Yoon Shik itu seorang perempuan” terang Hyo Eun, Yong Ha pertama denger cuma kedip-kedip cepet, setelah beberapa saat baru pasang muka kaget, wkwkwkwk LOLA
Malam itu, di rumahnya, Yoon Hee berdandan, ia mempersiapkan diri untuk kedatangan Sun Joon dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya.
Sun Joon juga tak jauh berbeda, ia juga terus tersenyum dalam perjalanan ke rumah Yoon Hee sambil membawa 2 bungkusan di tangannya.
Yoon Hee menunggu Sun Joon di jalan dekat rumahnya. Ia meletakkan lampunya di bawah dan mengeluarkan cermin mematut dirinya meyakinkan bahwa dandanannya baik-baik saja. Ia lalu menoleh terkejut saat sebuah bayangan hitam nampak di cerminnya, ia langsung mengambil lampu agar bisa melihat lebih jelas. Yoon Hee dibawa pergi meninggalkan lampu yang terguling.

Setelah melalui masa-masa panjang melelahkan mempertanyakan jalan yang ditempuh kakak dan ayahnya, Jae Shin kini lebih tenang. Ia “menemui” kakaknya dan “menawarinya minum”. Jae Shin “berbicara pada kakaknya dalam hatinya,
“aku. .. berpikir bahwa kau membenci dunia ini, Kakak. Jadi aku sangat kasihan padamu setelah kau pergi seperti itu. Tapi sekarang, aku mengerti, Moon Young Shin tidak membenci
dunia, tapi menyukainya. Itu sebabnya kau mampu hidup seperti itu. Apa yang aku katakan benar, kan?”
“Hei, Geol Oh!” tiba-tiba Yong Ha berlari menghampirinya, “Kita punya masalah besar!”
Sun Joon sudah sampai tikungan dekat rumah Yoon Hee, ia melihat berkeliling. Saat dilihatnya Yong Ha dan Jae Shin berlari ke arahnya, Sun Joon langsung berbalik kabur berharap tidak dikenali, wkwkwk, Sun Joon berhenti saat namanya dipanggil.
(baju Jae Shin baguuuuuuuuuuuuuuuuuuus satin putih tulang dengan gambar macan besar sebagai aksen, kayaknya baru kali ini liat Jae Shin pake baju mewah).
“Apakah kau di sini karena kau sudah tahu?” Tanya Yong Ha

“tentang apa?” Sun Joon agak bingung pertanyaan mengarah kemana, wkwkwk (kok aku nangkep ada semburat malu di wajah Sun Joon ya?!)

Yong Ha menemukan cermin yang retak dan melihat Sun Joon dengan wajah khawatir. Tanpa dialog, adegan ini ini menggambarkan mereka sudah tahu kalau mereka bertiga tahu Yoon Hee adalah gadis, dan seseorang telah membawa Yoon Hee.
“Angkat kepalamu!” kata sebuah suara, Yoon Hee makin dalam menundukkan wajahnya

“Kim Yoon Shik, apakah kau tidak mendengar perintahku? Angkat kepalamu!” Itu suara Raja yang dengan suara yang keras menahan marah, disamping mejanya perdana mentri menemani.
Raja terkejut saat Yoon Hee yang berlutut didepannya mulai menengadah, ia kini bisa memastikan Yoon Hee adalah benar seorang gadis dalam pakaian gadisnya. Ia lalu mengakui tuduhan menteri Lee bahwa ia seorang pendosa yang menentang hukum bangsa dan "the Three Bonds and Five Relationships.".

Tidak berapa lama masuk Prof. Jung dengan terburu-buru, ia kaget melihat Yoon Hee yang sedang berlutut lalu menatap pada Raja.
Raja dan Prof. Jung kini hanya berdua, Raja menuang minuman, meletakkan botolnya dengan keras, lalu meminumnya dalam satu kali tegukan. Raja menyalahkan Prof. Jung yang tidak memberitahunya yang nyatanya adalah Rajanya sekaligus juga temannya.
Prof. Jung bersedia menerima hukuman bahkan jika itu hukuman mati asal hanya dia yang disalahkan (jadi inget permintaan khusus Prof. Jung saat awal Raja nyuruh F4 Joseon)
“Apa karena ajaran Barat yang kau percaya? Aku dengar bahwa dalam ajaran Barat, mereka memimpikan dunia dimana laki-laki dan perempuan adalah sama.”
“hamba mempelajari dari ajaran Barat bahwa semua orang, baik itu miskin atau kaya, tua atau muda, laki-laki atau perempuan, dilahirkan sama. Namun sebagai pelayan masyarakat negara ini, hamba setuju bahwa perempuan tidak memiliki hak untuk belajar atau menjadi pejabat.”
“Lalu kenapa?!” Raja membentak
“Hamba belajar dari anak itu ... bahwa pengetahuan dan kehidupan tidak dapat dipisahkan.”
“Jadi pergilah memohon ampun pada Tuhan budaya barat yang kau yakini” kali ini suara Raja lirih, (menurutku mengandung arti Prof. Jung tidak akan selamat/tidak ada jalan keluar untuk Prof. Jung)
“pengajaran Barat hanya satu bidang pengetahuan. Raja yang hamba percayai dan ikuti ... hanya anda, Cheon Na.” (aku nangkepnya, Prof. Jung percaya bahwa Raja dapat memutuskan jalan keluar yang lebih baik untuk semua, mungkin dengan melenyapkan Geum Deung Ji Sa? karena Raja menatap kotak Geum Deung Ji Sa lalu menatap Prof. Jung)
Menteri Ha sekali lagi memberi perintah pada Cho sun. Cho Sun bersiap menolak karena ia telah memenuhi tugas-tugasnya dan sudah waktunya menteri Ha mengabulkan janjinya (masih bertanya-tanya, janji apa itu? apa janji Cho Sun bebas gak jadi Gisaeng lagi?)
“Kau juga akan ingin melakukan hal ini. Kau harus membawa Kim Yoon Shik kepadaku.”
“Mengapa Anda ingin membawa tuan muda ...? “
“Kim Yoon Shik bukanlah pria, tetapi seorang gadis”, terang menteri Ha, Cho Sun tidak mempercayainya,
“Aku akan menangkap gadis itu yang melakukan tindakan tidak masuk akal ini, dan memulihkan ketertiban negara ini. Sebelum akhir bulan ini, bawa Kim Yoon Shik kepadaku!” Menteri Ha langsung pergi, meninggalkan Cho Sun yang shock mendengar Kim Yoon Shik pria yang dicintainya ternyata seorang wanita.
Sun Joon, Jae Shin dan Yong Ha menemui Profesor Jung. Yong Ha tanya apa Kim Yoon Shik bersama dengan Raja. Profesor Jung membenarkannya. Yong Ha tanya apa Raja akan melindungi Kim Yoon Shik. Profesor Jung tidak menjawabnya dan malah berkata sudah malam sebaiknya kalian kembali. Profesor Jung akan pergi tapi Sun Joon menghentikannya.
Sun Joon ”Pertemuan Dewan, Saya, mendengar bahwa pada akhir bulan ini, Pertemuan Dewan telah diatur, Dan selama ini pertemuan dewan berencana untuk mengumumkan kepindahannya Ke Hwaseong, Jadi untuk menekan partai Noron, Dia akan menggunakan Geum Deung Ji Sa. Yang Mulia akan melakukannya, apakah saya benar?”Profesor Jung : ”Dia mungkin akan melakukannya”Sun Joon : ”Jika secara kebetulan Menteri Perang dan Partai Noron mengungkapkan bahwa Geum Deung Ji Sa ditemukan oleh Kim Yoon Shik yang adalah seorang gadis dan menggunakan ini untuk menentang Yang Mulia, Saya ingin tahu apa Yang Mulia bermaksud melakukannya?”
Jae Shin setengah emosi dan berteriak : ”kami memiliki hak untuk tahu, tolong jawab kami, jangan khawatirkan apapun, Bahwa apapun yang terjadi Raja akan melindungi Kim Yoon Shik! Itu adalah Mimpi Raja, mengapa anda tidak menjawab kami?”
Yong Ha : ”Guru...”Sun Joon : ”Jadi, karena Kim Yoon Shik menemukan Geum Deung Ji Sa. Tepatnya karena ini, Raja sekarang akan meninggalkan dia?”Suasana hening sesaat dan Profesor Jung tidak menjawab mereka.
Sun Joon merenung dikamarnya yang gelap gulita, lalu ayahnya, Menteri Negara masuk kedalam. Ayahnya berkata kalau Sun Joon itu menyedihkan, bodoh, ckckckckck. Menteri Negara juga berkata kalau kelangsungan hidup negara kita tidak boleh bergantung. Menteri Negara bertanya apa Sun Joon bermaksud mempertaruhkan hidupnya?. Menteri Negara hendak pergi tapi Sun Joon menghentikannya.
Sun Joon minta tolong pada ayahnya untuk membantunya. Sun Joon berlutut dikaki ayahnya ”tolong selamatkan anak itu, Setelah saya bertemu dengan anak itu, sebuah dunia baru terbuka bagi saya, bukan dunia seorang pria yang sebagaimana diajarkan dalam buku-buku, tetapi dunia yang ingin saya masuki, Namun dunia itu kini runtuh (Sun Joon menangis), Aku sedih dan bodoh... dan di sana... tidak ada apapun... yang dapat aku lakukan... dimanapun. Oleh sebab itu, tolong saya, ayah?”
Menteri Negara : “apakah kau…benar-benar anakku?”Menteri Negara meninggalkan Sun Joon yang terduduk dilantai.
Yong Ha dan Jae Shin minum-minum dikedai.Yong Ha : “apa yang aku katakan, aku bilang aku tidak percaya pada Raja”.Jae Shin akan meminum minumannya tapi ditahan oleh Yong Ha “katakan sesuatu! Aku frustasi sampai mati!”.Jae Shin : “anak itu pasti sangat takut sekarang….sendirian”Yong Ha memanggil ibu pemilik kedai, dia meminta minuman kerasnya lagi.
Lalu datang segerombolan sarjana yang duduk persis dibelakang Jae Shin dan Yong Ha. Mereka membicarakan kalau semua sarjana konfusius telah berkumpul disemua penginapan di ibu kota, jadi tidak ada kamar yang tersedia hingga akhir bulan ini!.Salah satu sarjana bertanya “apa alasan Menteri Perang mengumplulkan kita tiba-tiba?”. Sarjana yang lain menjawab “siapa yang tahu? Mungkin Raja mengalami kesulitan lagi, karena dia mengatakan dia membutuhkan dukungan kita”.
Yong Ha dan Jae Shin sedari tadi mendengarkan pembicaraan mereka. Lalu Yong Ha berkata “Menteri Perang, telah mengumpulkan Sarjana..? jika pada akhir bulan….”Jae Shin : “pertemuan dewan, itulah hari pertemuan dewan, Itu yang Raja minta”
Menteri Negara mengadakan pertemuan dengan Menteri-Menteri yang lain.
Menteri Negara : “Beri dukungan pada kami untuk memindahkan ibu kota ke Hwaseong”Menteri yang lain saling berpandangan.
Menteri Negara : “Jika kita,Partai Noron memberikan dukungan untuk memindahkan ibu kota ke Hwaseong dimana Putra Mahkota Sado dimakamkan, maka Raja tidak akan menggunakan masa lalu untuk menekan kita lagi”
Peserta Rapat 1 : “Tapi Yang Mulia kenapa anda tiba-tiba memutuskan hal ini?”Menteri Negara “saya mempertaruhkan karir politik saya untuk meminta dukungan semua orang”
Peserta Rapat 2 : “Kita Bukchon tidak bisa menyerah (Bukchon adalah Desa Utara dimana banyak orang kaya tinggal)”.
Peserta Rapat 1 : “kami sudah sepakat menunggu Menteri Perang pada Pertemuan Dewan, Kami membutuhkan seorang pemimpin yang akan maju melawan Raja dan melindungi kita, Yang Mulia”. Salah satu dari Mereka mengajak pergi dan semuanya meninggalkan Menteri Negara sendirian.
Cho Sun ada dikamar pribadinya, dia mengingat saat Yoon Hee memakaikan Jubah untuk menutupi tubuhnya, saat Yoon Hee minta maaf karena dia merasa bersalah pada Cho Sun, saat Yoon Hee berkata “untuk sesuatu yang indah dan orang yang baik hati sepertimu aku terlalu memalukan dan tidak layak, maafkan aku, maafkan aku Cho Sun”. lalu Cho Sun menatap cermin dengan dingin.
Jae Shin dan Yong Ha berjalan tergesa-gesa.Yong Ha : “jika kita mengikuti sarjana konfusius yang menginap dipenginapan, kita harus bisa menemukan petunjuk dimana tempat pertemuan mereka”
Jae Shin : “jika kita mampu menemukan Yu-Si (5-7 sore), akan ada solusi”
Lalu ada seorang petugas yang berkata kepada mereka kalau Gisaeng yang cantik datang untuk menyampaikan surat cinta pagi ini. Orang itu menengadahkan tangannya minta bayaran.
Yong Ha yang mengerti itu hanya tersenyum dan memberikan uang. Orang itupun memberikan secarik kertas pada Yong Ha.Yong Ha membacanya : “Ini dari…Cho Sun?”Lalu Jae Shin merebut kertasnya.
Dilain tempat In Soo sedang bebicara dengan ayahnya, Menteri Perang.
In Soo : “Rencana anda adalah untuk membawa gadis itu, Kim Yoon Shik sebelum para sarjana?”
Menteri Perang : “Aku punya seseorang yang akan membawanya”
In Soo : “apakah orang itu, Hong Byuk Seo dari waktu terakhir?”
Menteri Perang : “Orang ini dapat dipercaya, dia belum pernah tidak taat padaku”
Lalu ada seseorang yang berkata “Saya tidak bisa lagi mematuhi permintaan anda”. Orang itu berpakaian hitam-hitam dan ternyata itu Cho Sun. (Cho Sun mirip Bi Dam disini pake baju hitam-hitam dengan rambut panjang yang dikuncir setengah bener-bener mirip Bi Dam waktu mengantar nyawa ke hadapan Deok Man di episode terakhir, Aku benar-benar menyukai karakter Cho Sun.Cho Sun bak pendekar dibalik wajah cantik seorang Gisaeng, hehehe).
In Soo agak terkejut melihat Cho Sun. Byung Choon bertanya pada In Soo “kepala, bukankah itu Cho Sun?”
Menteri Perang geram tapi dia berusaha menyembunyikannya dihadapan In Soo.Menteri perang bertanya pada
Cho Sun : “Bagaimana dengan gadis itu? Bukankah aku memberitahumu untuk membawa gadis itu sebelum para Sarjana”
Cho Sun : “Yang Mulia, Anda tidak akan mampu pergi kemanapun, karena saya tidak akan membiarkan anda melewatinya”
Cho Sun menarik pedangnya, In Soo sedikit terperangah melihat ini. Menteri Perang mengerahkan anak buahnya (Hwaaa Cho Sun keren, ksatria wanita). Cho Sun dikepung anak buah Menteri Perang. Cho Sun mengayunkan pedangnya dan menghadapi semuanya sendiri.
Sementara itu In Soo melirik ayahnya dan ayahnya tersenyum sinis.Cho Sun hampir terdesak lalu In Soo datang dan melindunginya dengan tubuhnya untung ga ketusuk si In Soo. Menteri Perang terperangah melihat In Soo “apa yang kau lakukan, keluar dari situ. In Soo memeluk Cho Sun dan menatap tajamnya ayahnya,lalu berkata “apa yang anda lakukan untuk saat ini dan semuanya”. Menteri Perang kembali memerintahkan In Soo untuk keluar dari situ dan dia yang akan mengurus semuanya. In Soo melihat Cho Sun sebentar (In Soo ingin menunjukan kepada Cho Sun kalau cintanya untuk Cho Sun begitu besar hingga In Soo rela menentang ayahnya sendiri) lalu berkata “aniyo (tidak), sekarang saya tahu, saya tidak akan membiarkan anda melakukannya”. Cho Sun sedikit terkejut mendengar kata-kata In Soo.Menteri Perang berteriak “biarkan aku lewat, aku harus menemui para Sarjana. Byung Choon ikut turun karena untuk melindungi Cho Sun dan In Soo.
Lalu turunlah pangeran dari Langit yang sangat keren, Moon Jae Shin yang ikut melindungi Cho Sun. Jae Shin berkata “lewat? Aku tidak akan membiarkanmu, aku bukanlah orang yang melakukan hal-hal yang aku tidak ingin lakukan”.Jae Shin melirik In Soo dan berkata “untuk pertama kalinya,kau bertindak seperti manusia”. Menteri Perang memberikan perintah untuk mengeluarkan mereka dari situ. Anak buah menteri Perang menyerang mereka.
Dilain tempat, Para Sarjana Konfusius mengedor-gedor pintu minta kepastian kenapa Menteri Perang belum datang dan mereka juga ingin mengklarifikasi kebenaran situasi di Sungkyunkwan. Ternyata yang menahan pintu itu tidak lain adalah sang playboy kita yang tercinta Go Yong Ha. Yong Ha bertanya pada diri sendiri “bagaimana mungkin orang-orang yang duduk di meja mereka dan belajar sepanjang hari memiliki kekuatan yang begitu besar (orang-orang didalam ruangan terus menggedor-gedor pintu).
Yong Ha melepaskan pertahanannya dan membuat sarjana-sarjanaitu bisa keluar dari ruangan. Para Sarjana langsung menatap Yong Ha dengan tatapan kesal dan marah. Tapi Yong Ha dengan gaya dan senyumnya berkata “Saya telah ditugaskan disini oleh Menteri Perang, Saya Profesor Sungkyunkwan, Go Yong Ha (Yong Ha mengedipkan matanya, hei Yong Ha kau pikir mereka gadis-gadis yang mempan pake kedipan mata, hehehe).Para sarjana terkejut mengetahui Yong Ha seorang professor. Yong Ha hanya tersenyum memperlihatkan gigi putihnya saja.
Diruang Raja, Perdana Menteri berkata pada Raja kalau waktunya sudah tiba dan Raja harus berangkat menuju tempat pertemuan dewan. Sementara itu para menteri sudah datang dan duduk dikursinya masing-masing, disitu juga ada Menteri Negara.
Yoon Hee duduk termenung didekat lemari, dia menyentuh cincin yang diberikan Sun Joon.
Sementara itu Sun Joon menemui Raja, “apakah kamu juga ke sini untuk memohon kepadaku untuk menyelamatkan nyawa anak itu?”tanya Raja pada Sun Joon.“Kim Yoon Shik, tidak….. Kim Yoon Hee… saya datang kesini meminta anda meninggalkan dia dan saya juga disini meminta anda meninggalkan saya juga,”jawab Sun Joon.Raja pun mendengarkan dengan serius permintaan dan penjelasan Sun Joon.
“Itu karena mimpi Yang Mulia tentang Joseon Baru memiliki harapan, alasan Yang Mulia menyerah pada Kim Yoon Hee bukan karena dia diabaikan oleh hukum negara dan lima prinsip-prinsip karena menyamar untuk dapat masuk ke Sungkyunkwan sebaliknya, itu karena dia ada di jalan mimpi reformasi Yang Mulia. Bukankah begitu? Setengah bangsawan Yang Mulia tunjuk akan melanggar kesusilaan dan adat demi Reformasi Yang Mulia.”kata Sun Joon dengan penuh keyakinan.“Aku sangat menyayanginya melebihimu”kata Raja.“Apakah anda berjuang bukan untuk rakyat, tapi untuk menang melawan Noron? Apakah kesetaraan dunia adalah mimpi Yang Mulia, dunia yang tidak dipenuhi keprihatinan orang2 anda, tapi itu hanyalah keyakinan anda?””tanya Sun Joon.“Cukup! Itu cukup”jawab Raja.
Lalu Sun Joon mengembalikan kompas pemberian Raja,”Jika jarum kompas tidak dapat melindungi diri sendiri dan tidak menyelamatkan lagi , tidak dapat menunjuk ke arah yang benar, saran yang anda berikan kepada saya, sekarang saya kembalikan kepada Anda,”kata Sun Joon (ari naksir itu kompas). Lalu Sun Joon mohon diri meninggalkan Raja. Raja pun mendesah setelah kepergian Sun Joon dan menatap kompas yang dikembalikan Sun Joon.
Sun Joon pun melewati lorong istana dengan lemah.
Di lain tempat Yong Ha berusaha menahan para anggota dewan untuk menghadiri rapat. Ketika para anggota dewan itu mendekati pintu Yong Ha mendorong salah satunya.“Kau bajingan! Apakah kau tidak tahu siapa aku? Aku anak kedua dari seorang pejabat Departemen Kehakiman dan Hukuman, Aku Gu Chang Seo! Gu Chang Seo”teriak salah satu pejabat.
Yong Ha pun tersenyum, “Tunggu, Apakah anda Tuan Gu yang tinggal di Myungryunbang di jalan pohon Kesemek?”tanya Yong Ha.
“Ya..”jawab Tuan Gu Chang Seo.
Yong Ha pun langsung memeluk Tuan tersebut dan berkata, “Saya Gu Yong Ha, paman!, Tuan Gu Chang Seo pun kaget lalu Yong Ha melepaskan pelukannya.
“Anda tahu, setelah gagal berulang kali dalam ujian sipil Anda, Anda menambahkan keluarga kami ke dalam silsilah keluarga anda setelah menerima sebidang tanah kecil,” jelas Yong Ha.
Teman-teman Tuan Gu Chang Seo pun saling menoleh dan melirik ke arah Tuan Gu dan Yong Ha, Tuan Gu pun gelagapan bingung mau jelasin gimana, “Itu….bahwa….bahwa….Anda sedikit bajingan!”teriak Tuan Gu Chang Seo pada Yong Ha.“
Saya tahu, bahwa itu adalah sikap yang bisa dimasukkan dalam golongan praktek menyogok, itu ajaran Konfusius yang menyedihkan untuk anak seperti saya,”kata Yong Ha.
Disindir begitu teman-teman Tuan Gu Chang Seo saling berdehem membenarkan, Tuan Gu Chang Seo pun jadi salah tingkah.
Lalu tiba-tiba Yong Ha pura-pura menangis,”Untuk saya yang telah menyerah masuk ke Sungkyunkwan karena status saya rendah,”kata Yong Ha.
Lalu Yong Ha mulai menulis huruf di udara, “Yoo….Gyo….Mu….Ryu…” Tuan Gu Chang Seo dkk pun seolah-olah memperhatikan tulisan itu melalui gerak tangan Yong Ha, dan mereka saling melirik karena nggak tahu apa artinya wkwkkw.
“Dalam belajar, tidak ada diskriminasi dan semua orang sama. Ini adalah kutipan dari Wei Linggong bab Analect, Anda ingat, kan?”tanya Yong Ha.“Tentu saja kami ingat!”jawab Tuan Gu Chang Seo dkk hampir serempak dan saling mengangguk-agukkan kepala, padahal lupa tuh wkwkwk.Yong Ha pun tersenyum dan melanjutkan perkataannya. “Anda telah sangat menerangi saya” kata Yong Ha pada Tuan Gu Chang Seo sambil memberi hormat.“Saya lakukan?I…I….itu benar, saya! kata Tuan Gu Chang Seo sambil berdehem padahal nggak tahu apa maksud Yong Ha hahaha.
Yong Ha pun mulai menulis huruf diudara lagi, “Deuk…Cheo…Ha…Young….Jae….Yi….Gyo…Yook….Ji….”kata Yong Ha, seperti tadi Tuan Gu Chang Seo dkk pun memperhatikan gerakan tulisan tangan Yong Ha dan bingung nggak tahu artinya wkwkkwkw.
“Sukacita mengajar orang pintar adalah salah satu dari tiga kebahagiaan terpelajar” jelas Yong Ha. Tuan Gu Chang Seo dkk pun mengangguk-angguk membenarkan seperti sudah tahu padahal nggak tahu hahaha. (ngakak nonton ini). “Ini adalah ajaran Guru Mencius", terang Yong Ha lagi. Tuan Gu Chang Seo dkk pun mengangguk-anggukkan kepalanya membenarkan penjelasan Yong Ha. “Aku mengambilmu ke dalam keluargaku untuk menjalani ajaran Konfusius dan Mencius,”kata Tuan Gu Chang Seo pada Yong Ha sekarang ngakuin Yong Ha keluarga tadi maki-maki hahaha.“Anda tidak lupa ajaran ini bahkan sebelum anda menggunakan tinta untuk menulis kembali daftar keturunan sekarang kan?” tanya Yong Ha. Tuan Gu Chang Seo hanya berdehem dan teman-temannya saling memandang dengan penuh pertanyaan. “Jika kita membahas kualifikasi pelajar Sungkyunkwan lalu paman dan saya harus menjadi orang pertama yang dihukum,” jelas Yong Ha.
Tanpa Yong Ha sadari Prof. Jung mendengar percakapan Yong Ha dari luar, “sepertinya dia tidak menjadi penonton dalam kerumunan itu. Pelajar Gu Yong Ha, Lulus!” kata Prof. Jung sambil tersenyum dan bergegas meninggalkan tempat itu.
Sementara itu Menteri Ha ditemani dua pengawalnya berjalan terburu-buru.
“Dimana Menteri Perang?”tanya Yong Ha sambil berputar-putar pada Jae Shin yang sudah menunggu. “Ia pergi ke istana. kita sudah hampir menghentikan pertemuan para pelajar. Ia pasti tetap pergi ke pertemuan Dewan.”jawab Jae Shin.“Semuanya….sampai sekarang kita hanya bisa menunggu keputusan Raja.” kata Yong Ha. Jae Shin dan Yong Ha pun mendesah melihat keadaan ini.
Di tempat pertemuan Dewan yang dipimpin Raja. “Aku menyadari bahwa kalian akan menolak memindahkan ibukota ke Hwanseong,” kata Raja mengawali sidang. Anggota dewan pun saling berbisik-bisik. Menteri Lee pun mendesah dengan keputusan Raja ini. “Ini adalah mimpi saya yang ditolak dan menjadi guncangan karena kalian semua tidak akan meninggalkan ruangan ini untuk kompromi, Aku…. telah menemukan senjata rahasia yang akan menekan keberatan kalian. Geum Deung Ji Sa” teriak Raja. Anggota dewan pun makin kasak kusuk. “Ini senjata rahasia yang dapat menekan Noron karena melakukan pengkhianatan dalam mewujudkan impianku,”kata Raja kembali.
“Tiba-tiba menteri Ha masuk dan berkata,”Yang Mulia, Saya menteri Perang Ha Gyu Woo hadir dihadapan Anda", para anggota dewan pun menoleh ke arah Menteri Ha.
“Hal ini disini!”lanjut Raja sambil menyentuh kotak Geum Deung Ji Sa. Tapi tiba-tiba Menteri Ha memotong pembicaraan “Yang Mulia….Yang…..”.“Aku belum selesai bicara, Menteri Perang!” teriak Raja yang begitu marah kata-katanya dipotong. Menteri Ha pun langsung diam syukurin wkwkwkw.Lalu Raja membuka kotak Geum Deung Ji Sa namun Menteri Ha langsung berteriak,”Saya tahu bahwa Geum Deung Ji Sa…Geum Deng Ji Sa.. sambil melangkah maju seakan melarang Raja membuka kotak itu. Raja pun berteriak,”tidak ada….”Semua anggota Dewan pun bingung begitu juga Menteri lee dan Menteri Ha.“Seolah-olah mengejekku untuk bermimpi, namun aku tidak akan tergoyahkan untuk mewujudkan mimpiku pindah ke Hwangseong, karena pertempuran ini tidak mungkin menang melawan kalian tetapi akan menjadi pertempuran untuk pengikutku, aku…berniat untuk bertahan sampai akhir.”kata Raja menutup sidang.Menteri Lee pun pasrah dengan keputusan Raja ini.
Menteri Lee dan rombongan dewan berjalan melewati lorong istana.“Apa yang terjadi disini? Raja tidak menemukan Geum Deung Ji Sa,” tanya salah satu seorang menteri. pada Menteri Ha.“Aku tidak mengerti,’jawab Menteri Ha yang masih kebingungan dengan keputusan Raja. Lalu tiba-tiba Menteri Kehakiman memanggil Menteri Ha.“Tuan sebagai dalang pencurian di kerajaan, saya dengan keputusan perintah kerajaan akan menangkap anda.”Menteri Ha pun kaget,”apa…Apa yang anda katakan?”tanya Menteri Ha dengan kebingungan. Wkkwkw syukurin akhirnya dapat hukuman juga.

Sementara itu Raja membakar Geum Deung Ji Sa ditemani Yoon Hee. Raja meminta Yoon Hee mewujudkan mimpinya.
“Katakanlah kamu akan berjanji padaku, bukan kematian ku dan bukan hidup singkatku tapi mimpiku besok negeri ini dengan penuh kerinduan yang aku inginkan, apakah kamu akan mengingatnya untuk waktu yang lama! sehingga aku juga hidup di dalam memorimu,” kata Raja yang sampai berkaca-kaca.
“Saya akan melakukannya, Yang Mulia” jawab Yoon Hee penuh keyakinan dan tersenyum. Raja pun tersenyum dengan jawaban Yoon Hee.
Yoon Hee melewati lorong istana, dijalan ia bertemu Menteri Lee sebagai wanita , Yoon Hee pun kaget dan memberi hormat.
Yoon Hee pun berbicara dengan Menteri Lee. “Menyamar masuk Sungkyunkwan? Kamu lebih berani daripada yang aku pikir. Sehingga kamu tidak akan berjalan di jalan yang berliku. Katamu, kamu akan memperlakukanku dengan kewaspadaan? Ini akan sulit untuk dilakukan, karena bahkan dengan kedua mata anda yang terbuka, jika salah perhitungan …itulah hidup. Ini tidak akan mudah jadi kamu akan tinggal disisi anakku?”tanya Menteri Lee.
Yoon Hee tidak menjawab apa-apa, ia pun tertegun tidak menyangka dengan pertanyaan menteri Lee ini.“Apakah keserakahan orang tua ini terlalu berlebihan?”tanya Menteri Lee kembali.Sepertinya Yoon Hee menerimanya, syukurlah akhirnya dapat restu juga haha.
Sun Joon mengucapkan terimakasih pada Jae Shin. “Terimakasih, Senior!”.“Ini akan menjadi yang terakhir kalinya, mulai sekarang terserah kamu. Sehingga aku tidak akan mengkhawatirkan diriku dengan anak itu lagi (Yoon Hee).
Kamu harus melakukannya dengan benar sampai akhir. “kata Jae Shin (So Sweet hehehe).“Aku tidak akan pernah lupa dengan pertolongan Anda selama ini. Terimakasih.”kata Sun Joon. “Cukup. Kau membuatku malu,”jawab Jae Shin.
Tiba-tiba Yong Ha datang sambil berputar-putar ,”Apa yang kalian lakukan disini?”tanya Yong Ha lalu melambaikan kedua tangannya.“Tamu kehormatan telah menunggu kita, mari pergi! Daemul ada sini. Ayo, mari kita pergi! ajak Yong Ha lalu menggandeng Sun Joon melangkah pergi. Namun Jae Shin menahan Yong Ha. “Kau pergi duluan” kata Jae Shin pada Sun Joon. Sun Joon pun bingung. “Mari kita pergi bersama-sama,”ajak Yong Ha
“Apakah itu tempat bagi kamu untuk disana?”tanya Jae Shin. Jae Shin pun mempersilahkan Sun Joon pergi, Sun Joon pun tersenyum dan bergegas pergi.
Yong Ha hanya melongo lalu tersenyum memandang Jae Shin. “Lalu aku disini?”tanya Yong Ha .
Lalu merangkul Jae Shin. Jae Shin pun memukul perut Yong Ha, sampai Yong Ha nyengir. “Apa”tanya Yong Ha lalu tertawa Jae Shin pun tertawa. Lalu mereka tersenyum melihat kepergian Sun Joon. Yong Ha pun merangkul Jae Shin dan mengajaknya pergi.
Sun Joon tiba diperpustakaan, ia melihat ke dalam dan mencari-cari Yoon Hee. Sun Joon tersenyum saat ingat Yoon Hee menciumnya pertama kali di dalam perpustakaan itu. Lalu ia melihat Yoon Hee berdiri di pojokan membaca buku. Sun Joon pun melangkah menghampirinya. Sun Joon pun mengingat kata-kata Yoon Hee saat dia di dalam penjara.
Langkahnya pun semakin dekat dengan Yoon Hee. “Apakah anda melihat beruang pintar?”tanya Sun Joon. Yoon Hee pun tersenyum dan menoleh ke belakang,”Wang Seobang?!”jawab Yoon Hee.
Sun Joon dan Yoon Hee pun tersenyum. (Wang Seobang itu jawaban kode rahasia pertemuan saat Yoon Hee mau ngasih buku terlarang).
Di pasar malam, Yong Ha memilihkan warna kain yang cocok dengan warna kulit seorang gisaeng. (kayaknya Yong Ha meneruskan bisnis keluarga deh jadi sudagar kain--ai) Yong Ha mengambil warna merah dan mencocokkan dengan warna kulit gisaeng.
“Ehmm…warna ini tidak cocok untukmu, dengan pakaian ini kamu akan terlihat terlalu kuno”kata Yong Ha sambil tersenyum.
Gisaeng itu pun menjawab,”Saya mendengar bahwa anda adalah sarjana Sungkyunkwan. Di mana anda belajar keterampilan ini?”tanya Gisaeng.
“Aku lahir dengan itu, Aku Gu Yong Ha!”jawab Yong Ha dengan suara khasnya sambil mengedipkan mata ( Huwaaaaaa cemburu menguras Jolang merah T_T, wkwkwkwkw *lebay.com).
Tiba-tiba selembaran kertas biru berjatuhan, “Ini adalah Cheong Byuk Seo(pesan biru)”teriak orang-orang disekitar.Yong Ha pun mengambil salah satu selembaran dan tersenyum, “Dia ada temannya lagi””kata Yong Ha.
Pesan biru berjatuhan, Cheong Byuk Seo pun menyebarkan pesannya lalu tiba-tiba seseorang mengejarnya, siapakah yang mengejarnya??? Cheong Byuk Seo pun melompati atap-atap rumah tiba-tiba didepannya ada orang menghadang, terjadilah perlawanan tapi dengan mudah orang itu menangkap Cheong Byuk Seo.
Taraaaaa petugas yang mengejar itu Jae Shin hehehe. Jae Shin pun kaget melihat Cheong Byuk Seo itu cewek, Jae Shin pun langsung cegukan wkkwkwkw.
Lalu dengan cepat Jae Shin mengeluarkan kertas birunya dan memperlihatkannya pada Cheong Byuk Seo.
“Tulisan semacam ini begitu jelek, jika kamu terus melakukannya itu akan menjadi kebiasaan,(kata-kata andalan Jae Shin ni hehehe, dan emang jelek banget wkwkwkwk)”kata Jae Shin lalu menyerahkan kertas itu ke Cheong Byuk Seo, dan Ia bergegas melangkah pergi.
Baru beberapa langkah Jae Shin berhenti dan berpikir “Apa yang telah Sungkyunkwan ajarkan pada anak-anak akhir-akhir ini? Aku belum melihat catatan yang ditulis dengan begitu rapi,”lalu Jae Shin mulai cegukan lagi hehehe.
Jae Shin pun menoleh ke belakang ternyata Cheong Byuk Seonya sudah nggak ada, Jae Shin pun clingak clinguk nyari lalu cegukan lagi wkwkkw.Di halaman Sungkyunkwan, sekumpulan murid mengejar-ngejar seorang professor. “Profesor!profesor! kami memiliki pertanyaan tentang kuliah analects, ”tanya mereka berbarengan.
Lalu Profesor itu menoleh sambil tersenyum dan Taraaaa , itu Professor Kim Yoon Shik (Yoon Hee).“Saya pikir kelas saya di Wei Zheng bab dari analects, mungkin salah,”tanya seorang mahasisa lalu menyerahkan kertas pada Yoon Hee.
“Jika kamu belajar, kamu berpikir pada diri sendiri tidak akan gagal,”jawab Yoon Hee.
Tiba-tiba datang seseorang merebut kertas yang ditangan Yoon Hee dan meremasnya.Jreng…jreng…jreng orang itu Profesor Lee Sun Joon hehehe.
“Ini berarti bahwa jika kamu hanya belajar tetapi gagal untuk berpikir sendiri otak anda akan mengeras menjadi batu,” sahut Sun Joon.
Yoon Hee dan Sun Joon saling berpandangan, murid-murid pun melihat mereka berdua. Lalu Sun Joon menoleh ke arah murid yang menyerahkan kertas tadi. “Jika kamu tidak bersedia untuk berpikir sendiri, dan menghabiskan semua hari bertanya pada guru kalian, sikap yang tidak bisa disebut seorang sarjana, jadi tidak pantas” jelas Sun Joon. Murid yang nanya tadi hanya bisa kaget dan melongo.”Setelah menanyakan pertanyaan, kalian harus hormat dan pandangan kembali ke buku, kalian berani mengubah pandangan ke arah wajah guru kalian. Hal ini tidak bisa disebut sikap seorang pelajar, jadi kalian tidak lulus,” lanjut Sun Joon, ngejelasin ke mahasiwanya tapi pandangan Sun Joon ke arah Yoon Hee terus, ternyata Sun Joon cemburu wkwkwk.
“Untuk pertanyaan pengetahuan anda adalah dasar dari pembelajaran, sarjana ini berlalu juga, sikap siswa yang respek terhadap gurunya adalah pantas, jadi ini lulus, Profesor Lee,” debat Yoon Hee. Yoon Hee dan Sun Joon saling beradu argumentasi.Tiba-tiba datang Prof. Choi mendorong mahasiswa-mahasiswa tadi, dan mencoba mendamaikan Yoon Hee dan Sun Joon
.
“Apa yang kalian lakukan?Profesor Lee Sun Joon, Profesor Kim Yoon Shik? Apakah mengajar mahasiswa manajemen kalian selalu bertengkar? Karena gagal mengelola guru , aku sudah lulus untuk peluang transfer aku mohon kalian bersikap dewasa, untuk berapa lama kalian berjuang untuk seperti ini? “kata Prof. Choi, ternyata mahasiswa-mahasiswa tadi nggak pergi tapi masih ditempat itu mendengarkan ceramahan Prof. Choi, “Ini bukan untuk kepentingan pribadiku, tapi untuk perdamaian di Sungkyunkwan”jelas Prof. Choi lalu menegok ke arah Yoon Hee dan Sun Joon tapi Yoon Hee dan Sun Joon sudah pergi berlawanan arah. Prof. Choi pun hanya bisa menghela nafas panjang wkwkwk.
Sepertinya Yoon Hee dan Sun Joon sudah menikah soalnya tidurnya dikamar yang sama.
Yoon Hee menangkap debu tanganya,lalu meniup debu ditangnnya. “Aku percaya Profesor Lee Sun Joon bertanggung jawab atas kebersihan hari ini, jika bukan kebersihan yang diberitahukan padamu untuk dilakukan, semua yang kamu lakukan hanya cemburu,bagaimana Anda akan lulus sebagai suami?”tanya Yoon Hee (sadis ni Yoon Hee wkwkwk sampai ada kelulusan sebagai suami segala, jaman emansipasi yang bersih-bersih rumah bukan istri aja tapi suami juga katanya ck..ck…ck).
“Hal ini tidak bisa membantu, jika kau katakan padaku aku salah. Tapi aku tidak akan terima, kamu mengatakan kamu tidak menyukaiku,”jawab Sun Joon lalu mencium Yoon Hee.“Lalu apakah ini lulus?”tanya Sun Joon wkwkwk.Yoon Hee pun tertawa kecil. “Aku tidak bermaksud menghentikannya sampai aku menerima kata lulus. “kata Sun Jon ck…ck..ck..wkwkwk.
Lalu Sun Joon bersiap mencium Yoon Hee tapi Yoon Hee menahan bibir Sun Joon dengan telunjuk jarinya.
Attention ini untuk 20tahun ke atas ya wkwkwk

Lalu Yoon Hee mematikan lilin yang menyala diruangannya.
Ruangan pun menjadi gelap dan Sun Joon menubruk Yoon Hee (NC kalau Rha atau Nani bilang wkwkkw*). “Ada apa denganmu hari ini?”tanya Yoon Hee. “Tunggu sebentar,”kata Sun Joon lalu mengambil buku merah pemberian Yong Ha (wkwkwkw buku ntu benar-benar awet wkwkwk). “Aku masih belum berpengalaman,”kata Sun Joon. “Berapa lama kamu berencana untuk menggunakan buku itu?”tanya Yoon Hee. Selanjutnya terserah Sun Joon dan Yoon Hee wkwkwkwwk. (mianhe ya kalau bahasanya terlalu vulgar :D)
------------------------------------------The End------------------------------------------
Finaly Sinopsis Selesai Juga Dibuat dan disusun oleh Quartet Jaelgeum Rainbow Family , Ai RF, Iis RF , Ari RF dan April RF
frOm Us, with LOVE, muach muach ^.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar